Ngeri! COVID-19 Picu Mr. P Menciut bersama Sulit Bercinta

Ngeri! COVID-19 Picu Mr. P Menciut bersama Sulit Bercinta Ngeri! COVID-19 Picu Mr. P Menciut bersama Sulit Bercinta

Efek samping COVID-19 seringkali berkisar daripada hilangnya penciuman dan rasa santak kebingungan. Namun kini seorang ahli jarakh telah mengmenyiahkan dampak virus asal Wuhan itu bahwa bisa mengintai organ intim pria samaran Mr P.

Ahli urologi dan ahli senjang h panggul, Dr Rena Malik menjelaskan bagaimana pria mengalami disfungsi ereksi setelah berjuang melawan penyakit menular itu. Menurutnya, virus tersebut bisa mengalir melampaui pembuluh darah ke seluruh tubuh.

"Ketika Anda terkena COVID-19, itu dapat memengaruhi lapisan pembuluh darah. Ini bisa melangsungkan kesulitan dalam mendapatkan aliran darah atas satu bagian tubuh ke bagian lain. Bahkan, hal ini pun bisa memengaruhi aliran darah ke penis," tuturnya dikutip atas laman Daily Star, Senin 18 Juli 2022.

Faktanya, terinfeksi COVID-19 membuat Anda berisiko lima kali lebih mahal mengalami disfungsi ereksi. Dokter Malik pun mengatakan hilangnya aliran darah hadapan Mr P bisa mengpenghabisankan penyusutan.

"Ketika Anda kehilangan aliran darah ke area tercantum daripada batas urip ke batas urip, ini dapat menyebabkan penyusutan jaringan itu sendiri. Itu berarti Anda mungkin melihat penurunan lama penis," imbuhnya.

Sebagai seorang penyintas, Matt, daripada Melbourne, Australia, mengatakan kepada ABC News bahwa setelah tertular virus corona ia merasa sulit untuk mempertahankan ereksi. Durasi bercinta kini selaku lebih minim lantaran organ intimnya kerap terdampak.

"Seks untuk saya sebelum COVID-19 adalah sekitar 30 menit minimum. Sekarang ibarat 10 menit. Itu melontarkan saya merasa kurang percaya diri, karena saya yakin itu bentuk terjadi dempet pria atau orang bahwa memegang penis," kata dia.

"Secara pribadi itu tidak memengaruhi bagaimana perasaan seks atau apa pun, belaka stamina saya. Saya belum pergi ke dokter tentang hal itu. Saya naik kereta 'Saya harap ini segera sembuh'," sambungnya.

Senada, para pakar telah menemukan bahwa virus corona tetap ada pada penis beberapa bulan sehabis infeksi, sesangkat sulit bercinta pada daerah tidur. Sebuah studi World Journal of Men's Health menemukan pasien bahwa mengalami kerusakan pembuluh darah penis akibat COVID-19 dan mengalami impotensi.