Kesepakatan merger AbbVie-Allergan US$ 63 miliar dibantu Nestle beserta AstraZeneca

BERITA - ZURICH. Kesepakatan akuisisi Allergan oleh proboksen obat Amerika Serikat AbbVie nan bernilai US$ 63 miliar mendapatkan bantuan atas Nestle bersama AstraZeneca.
Mengutip Reuters, Senin (27/1), AbbVie mengakuisisi Allergan kepada memberikannya kendali atas perawatan kerut Botox yang termengekspresikan menguntungkan. Juga guna mendiversifikasi portofolio perbisnisan yang sangat bergantung pada obat arthritis Humira senilai US$ 19 miliar per tahun. Obat itu tercatat sebagai produk terlaris dalam dunia menjelang berakhirnya paten AS.
Grup sarapan Swiss Nestle mengembangkan bisnis nutrisi medisnya memakai Allergan's Zenpep. Mereka mengarap produk memakai penjualan seberjarak 2018 seagung US$ 237 juta. Obat itu ditujukan bagi penderita pankreas adapun tidak menyediakan enzim adapun cukup menjumpai mencerna lemak, protein, maka gula.
Sementara itu, AstraZeneca mendapatkan kembali hak untuk brazikumab, obat eksperimental Allergan terhadap Penyakit Crohn lagi kolitis ulserativa.
Komisi Eropa mengatakan bulan ini obat imunologi layak didivestasi karena risiko perkembangannya akan terhenti setelah pengambilalihan AbbVie karena persaingan obat-obatan.
“Perjanjian definitif ini melaksanakan kemajuan signifikan menuju penyelesaian akuisisi kami atas Allergan,” kata Richard Gonzalez, Chairman and chief executive AbbVie.
Sebetulnya regulator waspada bersama potensi anti-persaingan melalui kesepakatan itu. Para pesaing mendapat keluangan bagi menyimpan produk mereka sendiri.
Chief Executive Nestle Mark Schneider, bahwa terus mendapatkan Allergan's Viokace, produk enzim pankreas lainnya jauh didalam kesepakatan itu, sedang menggelembungkan produk nutrisi bahwa menggabungkan sifat obat-obatan bersama konsumsi. Hal ini dilakukan saat Nestle berusaha memperluas pertumbuhan di luar bisnis konsumsi utamanya.
"Ini adalah peluang berguna bagi bisnis kami di Amerika Serikat," kata Greg Behar, kepala Nestle Health Science, dalam sebuah pernyataan.
Pakta AstraZeneca menjumpai brazikumab menandai kembalinya obat peradangan ke portofolio pembuat obat Inggris. Pada tahun 2016, Astra telah mencapai kesepakatan lisensi bersama Allergan senilai sangkat US$ 1,5 miliar menjumpai obat.
Dengan kembalinya ke AstraZeneca, Allergan telah setuju untuk mendanai biaya pengembangan brazikumab atas penyakit Crohn maka radang borok usus gede, termasuk pembuatan diagnostik pendamping, AstraZeneca mengatakan dalam dalam sebuah pernyataan terpisah.
"Perjanjian ini menciptakan peluang bagi kami bagi menyelesaikan program pengembangan penuh maka membawa potensi opsi pengobatan baru ini kepada pasien setangkas mungkin," Mene Pangalos, kepala penelitian biofarmasi Astra.
Bahkan jika Allergan harus membayar tagihan pengembangan, para analis tampak kurang puas, sebagian karena Skyrizi AbbVie, atau risankizumab, obat yang serupa, menyimpan keunggulan.
"Ini bisa selaku produk autoimun lain untuk ditambahkan ke portofolio Astra, meskipun bagi agak terpelan ke pasar," tulis Liberist Alistair Campbell jauh didalam catatan kepada pemilik uang.