Industri Keramik Metidak cepat

KATADATA ? Asosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki) memprediksi pertumbuhan industri keramik tahun ini sekadar 8 persen. Lebih rendah nyaris setengah daripada pertumbuhan tahun terus yang sudah mencapai 15 persen.
Ketua Umum Asaki Elisa Sinaga mengatakan melamanya pertumbuhan industri keramik tahun ini, merupakan imbas dari medengkiknya pasar properti nasional. Karena sekitar 87 persen penjualan keramik diserap oleh pasar domestik.
Secara nilai, penjualan keramik tahun ini segendut Rp 36 triliun. Sementara, nilai penjualan tahun kemudian segendut Rp 30 triliun. ?Intinya tetap tumbuh, tapi melambat,? ujarnya, laksana dikutip harian Bisnis Indonesia, Jumat (30/5).
Meski pertumbuhannya melama, industri keramik mengaku sudah siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun depan. Saat ini pelaku industri sudah siap dengan penerapan standarisasi produk keramik dengan mencantumkan Standar Nasional Indonesia (SNI) ala setiap produknya.
Selain itu, beberapa perbisnisan agak sedang melakukan penambahan kapasitas produksi. Salah satunya PT Arwana Citra Mulia Tbk, adapun bersedia berinvestasi Rp 1,5 triliun, untuk menambah kapasitas produksi batas dua kali lipat.