BMRI engat BBCA Diprediksi Tetap Jadi Penggerak IHSG, Simak Rekomendasi Sahamnya

BMRI engat BBCA Diprediksi Tetap Jadi Penggerak IHSG, Simak Rekomendasi Sahamnya BMRI engat BBCA Diprediksi Tetap Jadi Penggerak IHSG, Simak Rekomendasi Sahamnya

BERITA - JAKARTA. Pergerakan Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak menguat sejak awal bulan Februari 2022. Penguatan itu tidak terlepas daripada donasi-donasi leader yang menggerakkannya.

Mengutip catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), pemberian-pemberian leader di bulan Februari ini ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT MNC Studios International Tbk (MSIN), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), beserta PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). 

Selain itu, ada juga PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT  Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), bersama PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang berkontribusi signifikan terhadap penguatan IHSG sebujur Februari. 

Certified Elliott Wave Analyst-Master PT Kkerutunana Hita Solvera Daniel Agustinus mencermati, jasa-jasa itu mencetak kapitalisasi pasar nan gendut sesampai-sampai mampu menggerakkan IHSG. Sepengamatannya, kinerja emiten nan telah merilis laporan keuangan kuartal IV 2021 terlihat cemerlang sesampai-sampai memerankan luput satu katalis absolutnya. Terspesial, jasa-jasa perbankan bagai BBCA, BMRI, BBNI, mengiringi BBCA.

Sementara untuk BRPT, TLKM, lagi TPIA, jasa-jasanya kembali diburu karena proyeksi laba bahwa kemampuan tumbuh sangkat double digit. Adapun untuk SUPR, katalis betulnya bermula dari kelakuan akuisisi bahwa dilakukan untuk TOWR. Ada rumor, SUPR atas melakukan go private lagi hengkang dari bursa. Hal ini bahwa memicu penanam_aktiva berspekulasi untuk kembali mengumpulkan jasanya.

Untuk MSIN dan BCAP katalis tepat berawal berkaitan demi manuver korporasi yang dilakukan masing-masing emiten. MSIN melakukan konsolidasi aset perseroan milik MNC media. Dengan adanya transaksi afiliasi perseroan ini, diharapkan dapat mewujudkan feedback yang cepat yang setinggi-tingginya antara existing bisnis MSIN dan platform distribusinya.

Sementara itu, BCAP terdorong gerakan akuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC, sebuah broker saham yang berpusat dekat New York yang berdenyut dekat bidang perdagangan global bersama riset mendalam secara eksklusif untuk para bandar institusi Amerika Serikat

Daniel mencermati, kurang lebih bantuan kemungkinan besar masih hendak menjabat penopang IHSG, distingtifnya untuk BBCA, BBRI, BMRI, BBNI bersama TLKM. Saham perbankan terbantu beserta kenaikan suku bunga yang diperkirakan hendak terjadi tahun ini. 

"Kenaikan suku bunga ini hendak membantu menaikkan Net Interest Margin sesangkat laba diperkirakan hendak melonjak signifikan tahun ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/2). 

Sementara menjumpai TLKM, dinilai masih memiliki prospek yang menarik seiring bisnisnya yang mulai merambah ke data center membarengi digital platform.

Kendati memiliki prospek tepat dan berpeluang menjadi penggerak IHSG, Daniel menyarankan penanam_kekayaan menunggu sahamnya terkoreksi dan mengalami pullback terlebih dahulu. Investor bisa menggunakan analisa teknikal akan mencari entry timing terbaik di saham-saham tersebut dan sebisa mungkin menghindari Fears Of Missing Out (FOMO). 

Di antara jasa-jasa itu, ia menjagokan BBRI maka merekomendasikan buy on weakness  antara sekitar Rp 4.300 per jasa - Rp 4.350 per jasa beserta target antara harga antara sekitar Rp 4.600 per jasa - Rp 4.650 per jasa.

  BBRI Chart by TradingView new TradingView.widget({"width": "100%","height": 350,"symbol": "IDX:BBRI","interval": "D","timezone": "Asia/Jakarta","theme": "light","style": "1","locale": "en","toolbar_bg": "#f1f3f6","enable_publishing": false,"allow_symbol_change": true,"save_image": false,"container_id": "tradingview_fabbri518"});