5 Tanda Orang Tua Masih Memanjakan Anak Dewasa dan Bagaimana Cara Menghentikannya

 5 Tanda Orang Tua Masih Memanjakan Anak Dewasa dan Bagaimana Cara Menghentikannya 5 Tanda Orang Tua Masih Memanjakan Anak Dewasa dan Bagaimana Cara Menghentikannya

BERITA – Masih berjibun orang tua yang terus mendukung anak cucu mereka lewat cara memanjakan lamun anak cucu-anak cucunya sudah dewasa. Ada garis batas yang tipis antara mendukung maka memanjakan.

Meski budak sudah dewasa, orang tua sering kali kesulitan kepada membedakan mana bentuk dukungan yang membaik dan mana yang berlebihan maka cenderung memanjakan.

Bagi berlebihan orang tua, hampir tidak mungkin menjumpai mengidentifikasi batasan antara memanjakan maka mendukung anak adapun sudah dewasa. Dalam artikel ini ada kurang lebih contoh adapun mungkin dapat memberikan pemahaman.

Berikut ini sama memakai 5 tanda orang tua masih memanjakan anak sungguhpun mereka sudah dewasa, sebagaimana dilansir Jangkara.com ketimbang laman Pure Wow.

1. Memmeskikan Anak Meminjam Barang Tanpa Izin

Saat anak cucu akan sudah dewasa tinggal dalam rumah Anda ataupun memiliki rumah sendiri, pernahkah Anda memperhatikan mereka mengambil barang-barang Anda tanpa izin?

Ini menyiratkan bahwa mereka merasa berhak atas segala sesuatu bahwa Anda miliki dan menunjukkan kurangnya rasa hormat demi orang tua.

Jika Anda merasa tidak sombong-tidak sombong saja meski anak meminjam barang Anda tanpa izin, itu bisa menjadi tanda Anda memanjakan mereka dengan membiarkan mereka bertindak tanpa konsekuensi.

2. Menjadi Asisten Pribadi Anak

Mungkin Anda bangun jam 6 pagi agar dapat menelepon putra Anda bahwa berusia 23 tahun menjumpai mengingatkannya agar segera memenuhi janji temu dokter. Atau Anda mengirim pesan kepada putri Anda bahwa berusia 30 tahun bahwa SIMnya hendak segera berakhir.

Bisa doang Anda terus-menerus mengirimkan informasi lowongan kerja demi putra Anda yang berusia 26 tahun. Itu bukan bentuk dukungan yang tepat jika Anda bersikap sebagai asisten pribadi.

3. Meninggalkan Segalanya Demi Keperluan Anak yang Bukan Darurat

Tentu saja Anda akan meninggalkan apa pun menjumpai kealaman gawat darurat. Tetapi jika setiap kali ananda Anda kehilangan kunci mobilnya, membutuhkan seseorang di rumah menjumpai memasak pangan, atau lupa kirim baju ke penatu apakah hal itu merupakan kealaman darurat? Tentu saja bukan.

Bila Anda sedahulu siap berlabuh bagi membereskan semua macacat mereka, itu tanda Anda sebagai orang tua yang masih memanjakan anak Anda yang sudah dewasa.

Seorang psikoterapis bersama pelatih kepemimpinan Sarah Greenberg mengatakan bahwa Anda harus memmeskikan anggota menyelesaikan mamenyimpangnya sendiri karena mereka sudah dewasa.

Jika Anda terus membantu budak sampai hal-hal remeh, Anda mengajarkan bahwa mereka sedahulu menyandang safety net atau rencana cadangan, yaitu orang tua mereka sendiri.

4. Meminta Pasangan Anak atas Melakukan Hal nan Melebihi Porsi

Jika Anda terbiasa memanjakan kerutunan, maka Anda mungkin berharap pasangan kerutunan Anda bisa melakukan hal yang sama. Sedangkan hal itu melebihi porsi atau batas jika dilimpahkan kepada pasangan mereka.

5. Menyalahkan Orang Lain atas Kesulitan yang Dialami Anak

Greenberg memberikan contoh, misalnya anak Anda kehilangan pekerjaan bertbarisan, terus alih-alih menyuruh introspeksi diri, Anda demi orang tua malah memberi ingat anak bahkan orang lain bahwa itu pasti kemelencengan manajer perusahaan yang tidak kompeten.

Ini antara dasarnya menciptakan sebuah realitas imitasi antara mana budak Anda tidak pernah keliru dan tidak perlu bergeser atau berkembang untuk bertahan hidup antara dunia nyata.

Lantas bagaimana agar bisa tetap mendukung budak yang sudah dewasa tanpa memanjakan? Greenberg memberi saran agar para orang tua mendukung budak memakai memberi afirmasi.

Yakinkan bahwa mereka pasti bisa menghadapi tantangan hidup maka menyelesaikan macela sendiri sambil memberi batas bahwa Anda belaka bakal membantu jika mereka sudah akurat-akurat tidak sanggup.

Agar Anda dapat berhenti memanjakan anak saat mereka sudah dewasa, Greenberg menyarankan agar Anda mencoba memahami argumentasi dekat balik sikap memanjakan itu.

Apakah merupakan rasa ingin melindungi yang terlintas awet? Apakah berasal dari rasa berkhilaf karena Anda terlintas berlimpah bekerja ketika anak cucu-anak cucu masih sendat ?

Alasannya bisa beragam bersama rumit semaka membutuhkan pemikiran mendalam atau bahkan konsultasi atas ahlinya sebagaimana psikolog. Anda doang perlu kompak atas pasangan Anda agar bisa sama-sama mengakhiri sikap memanjakan anak yang sudah dewasa ini.

Demikian 5 tanda orang tua masih memanjakan anak dewasa dan bagaimana cara menghentikannya. Semoga informasi ini bermanfaat.***